Termasuk dengan MU, Ini Deretan Perseteruan Mino Raiola dengan Klub-klub Raksasa Eropa – Mino Raiola merupakan agen pemain yang lumayan tenar di dalam dunia sepak bola. Dia mengatasi sejumlah pemain bintang layaknya Paul Pogba, Taruhan Bola Zlatan Ibrahimovic sampai Erling Haaland.
Termasuk dengan MU, Ini Deretan Perseteruan Mino Raiola dengan Klub-klub Raksasa Eropa
Sang agen dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Dia tak pernah was-was melontarkan opini-opini keras atau mengkritik klub secara terbuka.
Mino Raiola terlampau memiliki keyakinan diri tinggi. Baginya, tak ada klub yang perlu ditakuti, apalagi yang berlabel raksasa layaknya Real Madrid, Barcelona, Manchester United, sampai Liverpool.
Namun, Raiola sebenarnya dikenal sebagai agen pemain andal. Dia berperan besar di dalam lebih dari satu transfer terbesar di dalam peristiwa sepak bola.
1. AC Milan
Ketika Gianluigi Donnarumma masuk ke tim utama AC Milan terhadap umur 16 tahun, Mino Railo tak menyingkirkan pas untuk mengupayakan membuatnya hengkang.
Sang kiper mengejutkan AC Milan dengan menampik kontrak baru terhadap 2017, dan klub menilai itu semua sebab ulah Raiola.
“Pada akhirnya, agen yang menang. Saya yakin, di di dalam hatinya, Gigio (panggilan Donnarumma) tak percaya dengan ketentuan ini,” kata Manajer Umum AC Milan, Marco Fassone, kepada Gazzetta dello Sport.
“Ini mengerti ketentuan Raiola. Dia mengfungsikan pengaruhnya dan dia terlampau berpengaruh terhadap Gigio. Cobalah berpikir sedetik, seorang pemain berusia 19 th. dan agen besar dengan pengaruh besar. Bagaimana akhirnya?” sambung dia.
Setelah melihat reaksi kemarahan fans, Donnarumma kelanjutannya beralih anggapan dan meneken kontrak baru berdurasi empat th. di San Siro.
2. Real Madrid
Presiden Real Madrid, Florentino Perez, tak pernah memiliki pas untuk Raiola. Tak heran sang agen melontarkan kritik terbuka untuk Los Blancos.
“Saya adu mulut dengan Real Madrid, jika diperlukan. Saya pernah bilang ke Florentina Perez bahwa dia mengfungsikan pemain layaknya sarung tangan. Jika dia tak menyukainya, dia dapat mengambil alih sarung tangan lain. Dia tak menyukai kalimat saya itu,” kata Raiola ke Voetbal Magazine terhadap 2020.
“Jika Real Madrid tak mengidamkan Pogba, itu bukan masalah. Mereka klub yang jadi biasa belanja pemain layaknya mencuci baju lantas membuangnya ke area sampah,” ujar Raiola kepada L’Equipe terhadap 2015.
“Mereka klub klub yang melihat bintang sepak bola di dalam enam pertandingan di Piala Dunia dan lantas membelinya. Pogba tak mengidamkan klub layaknya itu. Kami mengidamkan Pogba pergi ke klub yang yakin potensinya.”
Pogba kelanjutannya gabung Manchester United dar Juventus. Tapi, bukan tak barangkali dia dapat berakhir di Real Madrid.
3. Barcelona
Raiola turut memfasilitasi kesepakatan yang mempunyai Zlatan Ibrahimovic ke Barcelona terhadap 2009. Namun, sang pemain lantas bertengkar dengan pelatih Barcelona pas itu, Pep Guardiola dan lantas terpinggirkan.
Raiola tidak bahagia dengan perlakukan Barcelona terhadap kliennya tersebut. Dia menumpahkan rasa frustrasi dengan mengkritik Guardiola dan legenda Barcelona, Johan Cruyff.
“Johan Cruyff mampu pergi ke neraka. Dia bukan siapa-siapa,” kata Raiola kepada harian Swedia, Expressen, terhadap 2010, sesudah berselisih dengan Cruyff.
“Dia telah tua dan tak memiliki keberanian meneruskan karier manajemennya, sebab mengerti bagaimana melatih klub modern. Mengapa Cruyff tak bilang Zlatan tak cocok untuk sepak bola Spanyol sebelum Barcelona merekrutnya?”
“Saya rasa Cruyff seharusnya berada di rumah sakit jiwa dengan Guardiola, supaya mereka mampu duduk tenang dan bermain kartu bersama. Mereka dapat membuat Barcelona untung,” imbuh Raiola.
Barcelona merespons pengakuan Raiola tersebut. El Barca membuat pengakuan formal menyebutkan memblok semua pembayaran yang tertunda ke Raiola dan dapat mengambil alih langkah hukum.
4. Manchester United
Manchester United memiliki banyak cerita dengan Raiola. Sang agen terlibat di dalam saga yang membuat Paul Pogba hengkang dari Old Trafford terhadap 2012. Sir Alex Ferguson pas itu terlampau murka terhadap Raiola.
Raiola dan Setan Merah lagi berselisih terhadap 2016, pas Pogba lagi ke Old Trafford dengan Henrikh Mkhitaryan dan Zlatan Ibrahimovic.
Setelah itu, Raiola termasuk mengkritik perlakukan manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer, terhadap Pogba dan pas ini mengupayakan mempunyai sang pemain lagi hengkang.
“Italia layaknya rumah kedua baginya (Pogba). Pertanyaannya apakah dia gembira? Anda tak mampu gembira jika tak berkompetisi untuk titel atau Liga Champions. Itu obyek tiap-tiap pemain top,” kara Raiola menyindir MU, layaknya dilansir Sky Sports.
5. Liverpool
Ibrahimovic bukan salah satu pemain kontroversial yang berada di bawah naungan Raiola. Mario Balotelli termasuk jadi keliru satu kliennya.
Balotelli gabung Liverpool terhadap 2014 dengan banderol 16 juta euro dari AC Milan, sebagai pengganti Luis Suarez. Tapi, manuver itu malah beralih jadi mimpi buruk.
Sang striker hanya mencetak empat gol di dalam 28 penampilan, lantas lagi ke AC Milan dengan status pinjaman, dan selanjutnya berlatih dengan tim cadangan Liverpool sebelum gabung Nice terhadap 2016.
“Pada kelanjutannya direktur Liverpool mengakui Jurgen Klopp tak adil,” kata Raiola kepada La Gazzetta dello Sport.
“Saya tak mengidamkan menilainya sebagai pelatih, walaupun menurut saya dia bukan pelatih hebat. Tapi, saya tak percaya dia mengerti kita bicara perihal seorang manusia. Mario seorang teladan. Dia tak pernah protes apalagi disaat latihan sendirian.”
“Tak lumayan bilang Klopp tak adil. Dia brengsek,” imbuh Raiola.
Namun, Klopp tak sependapat dengan pemikiran Raiola dan mengklaim Liverpool tak keliru apa pun. “Kami tak mengisolasinya. Saya tak tertarik dengan hal-hal layaknya itu. Ini dunia bebas. Dia mampu bilang apa pun. Tak masalah,” ujar Klopp.
6. Ajax
Pada awal 2000-an, Raiola jadi agen lebih dari satu talenta Ajax. Dia jadi perwakilan Maxwell, Mido, Zdenek Grygera, dan Zlatan Ibrahimovic.
Sang agen merasa merecoki skuat Ajax dan memotori kepindahan Zlatan Ibrahimovic ke Juventus terhadap 2004. Ajax murka dua th. berselang disaat rekaman obrolan telephone terhadap 2004 pada managing director Juventus, Luciano Moggi dan Raiola, dirilis.
“Anda dan Ibra tetap membuat masalah. Larang dia untuk berlatih,” kata Moggi.
“Besok, saya dapat membuat sang pemain di rumah selama hari. Dia tak dapat nampak berlatih. Kemudian saya memiliki janji dengan direktur Ajax terhadap siang, tetapi saya dapat singgah terhadap pukul 2,” jawab Raiola.
Ajax termasuk menuding Raiola yang membujuk Maxwell dan Grygera tak memperbarui kontrak, supaya keduanya hijrah ke Italia dengan bebas transfer.
Ajax menolah berbisnis dengan Raiola selama lebih dari satu th. sampai Martin Jol jadi manajer klub tersebut terhadap 2009.
7. Napoli
Mino Raiola membujuk Marek Hamsik meninggalkan Napoli dan gabung klub Eropa yang lebih besar terhadap 2012. Namun, kepindahan tersebut diblok Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis.
“Dia (Raiola) adalah rasa sakit di punggung, yang selama lebih dari satu th. mengupayakan membuat Hamsik hengkang,” kata De Laurentiis.
Tentu saja Raiola mengkritik balik. Respons Raiola lumayan mengesalkan, membandingkan sang presiden dengan pemimpin fasis.
“De Laurentiis mengancam para pemain bintangnya. Visinya sebagai pemimpin mirip seorang ditaktor. Dia memiliki mentalitas layaknya Mussolini,” kecam Raiola.
“Hamsik seorang juara yang hebat, tetapi cepat atau lambat, jika dia mengidamkan jadi pemain top, dia perlu pergi ke klub yang secara reguler bermain di Liga Champions.”
Kali ini, bisnis Raiola gagal total. Sang gelandang selalu bertahan, menggunakan tujuh th. seterusnya di Napoli.