Shevchenko Jadi Ingat Chernobyl Akibat Krisis Virus Corona – Andriy Shevchenko mengamati keadaan yang benar-benar serupa pada pandemi virus corona bersama bencana Taruhan Bola Chernobyl kurang lebih tiga dekade yang lalu. Dia dua kali hadapi krisis besar.
Shevchenko Jadi Ingat Chernobyl Akibat Krisis Virus Corona
Saat ini, pelatih Ukraina itu tengah mengarantina diri sendiri di Inggris. Shevchenko memang menentukan tinggal di Inggris sejak lebih dari satu tahun lalu, dia pun ikut menyanjung para tenaga medis.
Saat masih kecil, mantan pemain AC Milan dan Chelsea ini terpaksa meninggalkan rumahnya di Kiev menyusul ledakan nuklir tahun 1986 di Chernobyl, dekat Pripyat.
Bencana Chernobyl memang benar-benar menakutkan dikarenakan radiasi yang fatal untuk kesegaran manusia. Sekaran, virus corona pun mengundang kegalauan yang sama, meski tidak separah ledakan nuklir.
Pertama-tama, Shevchenko idamkan menyanyikan pujian untuk tenaga medis yang bekerja tidak kenal lelah. Pada waktu layaknya inilah mereka berada di garda terdepan, bertarung langsug bersama virus tersebut.
“Saya hidup di dekat London, di tepi kota. Saya telah mengurung diri hampir hingga 10 hari. Kami meniti moment sukar ini bersama harapan, harapan bahwa situasinya bakal membaik,” membuka Sheva kepada Sky Sport Italia.
“Satu-satunya solusi adalah menuruti keputusan yang ditetapkan pemerintah. Tetap di tempat tinggal dan berikan peluang terhadap para dokter untuk bekerja selayaknya.”
“Semua dokter di seluruh dunia laksanakan pekerjaan hebat, para perawat, para relawan. Terima kasih untuk segala hal yang Anda laksanakan untuk kami. Kalian adalah pahlawan yang sebenarnya,” imbuhnya.
Shevchenko mengakui bahwa dia memandang lebih dari satu hal yang serupa di pada dua persoalan tersebut. Tentu dia mampu dikatakan tidak beruntung, atau justru beruntung dikarenakan mampu mengalami dua moment sukar bersejarah?
“Saya mengalami keadaan yang benar-benar serupa saat saya masih berusia sembilan tahun, waktu pembangkit listri Chernobyl meledak. Itu adalah masa-masa yang sulit,” sambung Shevchenko.
“Satu-satunya solusi adalah memercayai keputusan pemerintah. Kita tidak wajib laksanakan hal-hal bodoh, apalagi tidak wajib keluar rumah,” tutupnya.