Agnez Mo Blak-blakan Soal Ritual Bangun Tidur, Bersyukur Masih Bisa Makan Hingga Punya Mobil
– Agnes Monica dengan sebutan lain Agnez Mo miliki ritual spesifik usai bangun tidur. Ritual yang dimaksud pemilik album And The Story Goes To dan Whaddup A? yakni mengucap syukur untuk apa saja.
Bintang sinetron Pernikahan Dini dan Jelita percaya, apa pun yang berlangsung dalam hidup juga perihal buruk bukan alasan untuk berhenti bersyukur. Dengan demikian, pikiran positif menguat.
Itu disampaikan pelantun Matahariku dalam video “Sewaktu SD, Agnez Mo Bercita-Cita Menjadi Guru?” di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Senin
“Setiap pagi aku miliki ritual untuk mengkaji apa saja yang gue syukuri. Kadang kala perihal buruk terjadi, yang kita sanggup syukuri cuma oke menerima kasih gue sanggup makan,” beri jelas Agnez Mo.
“Terima kasih gue tetap sanggup sehat, gue tetap sanggup jalan, menerima kasih gue tetap sanggup ngomong, menerima kasih gue tetap sanggup miliki mobil karena banyak orang yang enggak punya,” ia menyambung.
Disiplinkan Diri Sendiri
Dengan bersyukur, seseorang terhindar dari formalitas ringan mengeluh. Dengan bersyukur pula, Agnez Mo fokus memaksimalkan bakat yang dititipkan Sang Khalik kepadanya.
“Hanya berusaha untuk mendisiplinkan diri sendiri untuk amat bersyukur untuk hal-hal yang terkecil,” Agnez Mo membeberkan. Kebiasaan baik ini ditunaikan sejak kecil.
Tumpang Tangan Seorang Pendeta
Rekan duet Titi DJ di lagu “Hanya Cinta Yang Bisa” teringat selagi tetap berusia 8 tahunan. Agnez Mo cilik diajak orangtua ke gereja. Setelah kebaktian, ia “menghilang” hingga dicari ibu.
“Kata nyokap gue, tiap-tiap Minggu sehabis kebaktian, nyokap gue selalu bingung nyariin gue. Terus tiba-tiba dia sudah tahu, oh gue tentu di depan. Jadi gue ke depan minta pendeta Yusuf Roni untuk tumpang tanganin gue,” urainya.
Waktu Masih Kecil…
“Jadi aku tetap amat kecil tapi gue minta pendeta untuk tumpang tangan dan bilang: dapatkah anda berdoa untuk saya?” terang Agnez Mo yang capai 194 penghargaan sepanjang berkarier.
Didoakan pendeta, terhubung mata hati Agnez Mo soal bagaimana berkomunikasi dengan Tuhan. Baginya, Sang Pencipta bukan sosok yang jauh. Ia dekat, bagai ayah yang amat menyayangi anaknya.